Statistik	24 pasal, 695 ayat, 20.612 kata
Penulis	Tidak dikenal
Tema	Pemerintahan Daud; Yakinlah bahwa dosa pasti bawa akibat.
Waktu	Akhir abad ke-10 SM
Tempat	Kanaan (termasuk Hebron, Yerusalem)
Kata Kunci	Kerajaan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Nabi kita yang terpercaya

Karena Kitab 1 dan 2 Samuel pada mulanya menjadi satu kitab dalam PL Ibrani, latar belakang 2 Samuel dibahas secara lebih terinci pada permulaan 1 Samuel (Lihat "PENDAHULUAN 1SAMUEL" 08037). Perlu diperhatikan di sini bahwa jikalau 1 Samuel meliputi sejarah selama hampir satu abad, dari kelahiran Samuel hingga kematian Saul (sekitar tahun 1105-1010 SM), maka 2 Samuel hanya mencatat pemerintahan Daud, suatu masa yang lamanya 40 tahun (sekitar 1010-970 SM).

1. I. Keberhasilan Daud yang Luar Biasa Sebagai Raja
   (2Sam 1:1-10:19)
   
1. A. Keberhasilan Politik Daud
   (2Sam 1:1-5:25)
   
1. 1. Daud Meratapi Wafatnya Saul dan Yonatan
   (2Sam 1:1-27)
   
2. 2. Tahun-Tahun Daud Menjadi Raja Yehuda
   (2Sam 2:1-4:12)
   
3. 3. Daud Dinobatkan Raja atas Seluruh Israel
   (2Sam 5:1-5)
   
4. 4. Daud Menaklukkan Yerusalem dan Menjadikannya Pusat Pemerintahan
   (2Sam 5:6-10)
   
5. 5. Daud Meluaskan Kerajaan
   (2Sam 5:11-25)
   
2. B. Keberhasilan Rohani Daud
   (2Sam 6:1-7:29)
   
1. 1. Daud Menetapkan Yerusalem Sebagai Pusat Keagamaan
   (2Sam 6:1-23)
   
2. 2. Daud Ingin Mendirikan Rumah untuk Allah
   (2Sam 7:1-3)
   
3. 3. Perjanjian Allah dengan Daud
   (2Sam 7:4-17)
   
4. 4. Tanggapan Daud
   (2Sam 7:18-29)
   
3. C. Keberhasilan Militer Daud
   (2Sam 8:1-10:19)
   
1. 1. Berbagai Kemenangan Daud atas Orang Filistin, Moab, Zoba, Aram,
   dan Edom (2Sam 8:1-12)
   
2. 2. Pemerintahan Daud yang Adil di Yerusalem
   (2Sam 8:13-9:13)
   
3. 3. Kemenangan Daud atas Bangsa Amon
   (2Sam 10:1-19)
   
2. II. Pelanggaran Daud yang Memalukan Sebagai Raja
   (2Sam 11:1-12:14)
   
1. A. Perzinaan Daud dengan Batsyeba
   (2Sam 11:1-5)
   
2. B. Pembunuhan Uria oleh Daud dan Usaha untuk Menyembunyikan Perbuatannya
   (2Sam 11:6-27)
   
3. C. Kesalahan dan Hukuman Daud Dinyatakan oleh Nabi Natan
   (2Sam 12:1-14)
   
3. III.Tahun-Tahun Daud Menuai Akibat-Akibat Dosa
   (2Sam 12:15-20:26)
   
1. A. Hukuman atas Rumah Tangga Daud: Kebejatan dan Kematian
   (2Sam 12:15-15:6)
   
1. 1. Kematian Anak Perzinaannya
   (2Sam 12:15-25)
   
2. 2. Kesetiaan Yoab
   (2Sam 12:26-31)
   
3. 3. Amnon Memperkosa Tamar, Adik Tirinya
   (2Sam 13:1-20)
   
4. 4. Absalom Membunuh Amnon Sebagai Balas Dendam
   (2Sam 13:21-36)
   
5. 5. Pelarian, Kepulangan, dan Penipuan Absalom
   (2Sam 13:37-15:6)
   
2. B. Hukuman atas Kerajaan Daud: Pemberontakan dan Pembunuhan
   (2Sam 15:7-20:26)
   
1. 1. Pemberontakan Absalom
   (2Sam 15:7-12)
   
2. 2. Daud Melarikan Diri dari Yerusalem Dalam Keadaan Malu
   (2Sam 15:13-16:14)
   
3. 3. Absalom Memerintah di Yerusalem
   (2Sam 16:15-17:29)
   
4. 4. Absalom Dikalahkan dan Dibunuh
   (2Sam 18:1-32)
   
5. 5. Ratapan Daud dan Teguran Yoab
   (2Sam 18:33-19:8)
   
6. 6. Daud Dipulihkan Sebagai Raja
   (2Sam 19:9-43)
   
7. 7. Pemberontakan dan Pembunuhan Syeba
   (2Sam 20:1-26)
   
4. IV. Tahun-Tahun Terakhir Daud Sebagai Raja
   (2Sam 21:1-24:25)
   
1. A. Bencana Kelaparan Selama Tiga Tahun
   (2Sam 21:1-14)
   
2. B. Peperangan dengan Bangsa Filistin
   (2Sam 21:15-22)
   
3. C. Mazmur Pujian Daud
   (2Sam 22:1-51)
   
4. D. Kata-Kata Terakhir Daud
   (2Sam 23:1-7)
   
5. E. Orang-Orang Perkasa Daud
   (2Sam 23:8-39)
   
6. F. Sensus Daud dan Tulah Allah
   (2Sam 24:1-17)
   
7. G. Syafaat Daud dan Kemurahan Allah
   (2Sam 24:18-25) 
   

2 Samuel melanjutkan sejarah yang bersifat nubuat dari sifat teokratis kerajaan Israel. Kitab ini secara mendalam mengilustrasikan dari kehidupan pribadi dan pemerintahan Daud syarat-syarat perjanjian sebagaimana dikemukakan Musa dalam kitab Ulangan: ketaatan pada perjanjian menghasilkan berkat-berkat Allah; pengabaian hukum Allah mengakibatkan kutukan dan hukuman (lih. Ul 27:1--30:20).

1. Anak Daud
Perjanjian Allah dengan Daud, yang kita sebut "perjanjian Daud", ialah bahwa semua raja Israel akan dilahirkan dari keturunannya (2Sa 7:11-16; 23:5). Berdasarkan hal ini, maka bangsa Yahudi pada masa Yesus mencari-cari seorang Penebus -- yaitu "yang diurapi" -- yang akan menggenapi semua gambaran yang ideal mengenai seorang raja sebagai keturunan Daud. Lihatlah bagaimana hal ini digenapi dalam Perjanjian Baru. Mat 1:1,17; Luk 1:32,33,69; Mar 10:47,48; Mat 9:27; 15:22; 21:9; Mar 11:10; Mat 22:41-45; Kis 13:22,23; Rom 1:3; Wah 3:7; 5:5; 22:16.

2. Allah Daud
Daud berhutang atas segala sesuatu yang dimilikinya kepada Allah, yang sifat-sifat-Nya menyinari seluruh pasal dalam kitab ini dalam berbagai cara. Perhatikan secara khusus mengenai ungkapan yang berbeda-beda tentang kesucian Allah (2Sa 6:6,7; 12:1-14; 24:1), dan bacalah semua pasal tersebut, yang sebagian besar isinya bercerita tentang Dia (2Sa 7:5-29; 22:1-23:7). Tulislah dengan cara bagaimana Allah digambarkan dan bagaimana seharusnya tanggapan kita terhadap-Nya.

3. Pengkhianatan
Terdapat banyak hal tentang sifat jahat manusia dalam buku ini. Perhatikan bagaimana pasukan, keluarga dan bawahan Daud ini, semuanya telah mengecewakan dia, menunjukkan sifat terburuk manusia. Mungkin dikarenakan banyak kali Daud tidak tahu siapa yang dapat dipercayainya, yang membuat ia memupuk iman sedemikian rupa kepada Allah yang sepenuhnya dapat dipercaya (2Sa 7:28; 22:1-3, 26, 31, 32, 47).

Catatan lengkap dari kehidupan Daud terbentang dari 1Sam 16:1 hingga 1Raj 2:11. 2 Samuel dimulai dengan kematian Saul dan pengurapan Daud di Hebron sebagai raja atas Yehuda selama tujuh setengah tahun (pasal 1-4; 2Sam 1:1--4:12). Sisa kitab ini memusatkan perhatian pada 33 tahun berikutnya dalam kehidupan Daud sebagai raja seluruh Israel di Yerusalem (pasal 5-24; 2Sam 5:1--24:25). Titik peralihan dari kitab ini dan juga dari kehidupan Daud ialah perzinaannya dengan Batsyeba dan pembunuhan Uria (pasal 11; 2Sam 11:1-27). Sebelum lembaran gelap ini, Daud melambangkan sebagian besar cita-cita seorang raja teokratis. Di bawah perkenan, hikmat, dan pengurapan Allah, Daud

1. (1) merebut Yerusalem dari suku Yebus dan menjadikannya ibu kota Israel (pasal 5; 2Sam 5:1-25),
2. (2) membawa kembali tabut perjanjian ke Yerusalem di tengah-tengah sukacita dan perayaan yang besar (pasal 6; 2Sam 6:1-23), dan
3. (3) menaklukkan musuh-musuh Israel, dimulai dengan bangsa Filistin (pasal 8-10; 2Sam 8:1--10:27); lalu "makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab Tuhan, Allah semesta alam, menyertainya" (2Sam 5:10). Kepemimpinannya yang kuat menarik banyak "orang perkasa" dan membangkitkan kesetiaan yang mendalam. Daud sadar bahwa Allah telah menempatkan dirinya sebagai raja atas Israel, dan dengan terus terang ia mengakui kepemimpinan Allah atas dirinya dan bangsa Israel. Allah berjanji melalui nubuat bahwa seorang keturunan Daud akan duduk di takhtanya, yang akan menggenapi secara sempurna peranan seorang raja teokratis (2Sam 7:12-17; bd. Yes 9:5-6; Yes 11:1-5; Yer 23:5-6; Yer 33:14-16).

Akan tetapi, setelah dosa perzinaan dan pembunuhan tragis yang dilakukan oleh Daud, maka kehancuran dan pemberontakan moral melanda keluarganya (pasal 12-17; 2Sam 12:1--17:29) dan seluruh bangsa itu (pasal 18-20; 2Sam 18:1--20:26); berkat nasional yang demikian besar diubah menjadi hukuman nasional. Sekalipun Daud dengan sungguh-sungguh bertobat dan mengalami rahmat pengampunan Allah (2Sam 12:13; bd. Mazm 51:1-21), akibat-akibat pelanggarannya itu terus berlanjut hingga akhir hidupnya bahkan hingga sesudah itu (bd. 2Sam 12:7-12). Sekalipun demikian, Allah tidak menolak Daud sebagai raja, sebagaimana Dia menolak Saul (bd. 1Sam 15:23). Sesungguhnya, hati Daud yang merindukan Allah (lih. mazmur-mazmur gubahannya), dan kebenciannya akan segala bentuk penyembahan berhala menjadikannya teladan dan tolok ukur bagi semua raja Israel yang kemudian (bd. 2Raj 18:3; 2Raj 22:2). 2 Samuel diakhiri dengan pembelian tempat pengirikan Arauna oleh Daud yang kemudian menjadi tempat didirikannya Bait Suci (2Sam 24:18-25).

Lima ciri utama menandai 2 Samuel.

1. (1) 2 Samuel mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam pemerintahan Daud selama 40 tahun, termasuk perebutan Yerusalem dari suku Yebus dan penetapannya sebagai pusat politik dan keagamaan Israel. Hidupnya ada di tengah-tengah kurun waktu kehidupan Abraham dengan Yesus Kristus.
2. (2) Titik pusat kitab ini (pasal 11; 2Sam 11:1-27) yang sangat penting mencatat dosa Daud yang tragis yang melibatkan Batsyeba dan suaminya Uria. Nabi yang mencatat sejarah kitab ini menekankan bahwa sekalipun perzinaan dan pembunuhan oleh Daud telah dilakukan dengan diam-diam, dosa itu dihukum secara terang-terangan oleh Allah pada setiap tingkatan kehidupan Daud -- pribadi, keluarga, dan nasional.
3. (3) Hal ini menyatakan sebuah prinsip kepemimpinan yang penting dan abadi dalam kerajaan Allah: makin besar perkenan dan urapan Allah atas hidup sang pemimpin, makin besar pula hukuman Allah apabila ia melanggar kepercayaan Allah dengan melakukan pelanggaran moral atau etis. Sekalipun di dalam Alkitab Daud dipuji sebagai orang yang berkenan kepada hati Allah, perkenan Allah berubah menjadi hukuman dan berkat-berkat-Nya berubah menjadi kutukan setelah Daud berbuat dosa, sebagaimana tercantum dalam peringatan Musa kepada Israel (bd. Ul 28:1-31).
4. (4) Pasal-pasal yang menggambarkan dampak-dampak beriak yang terus-menerus dari dosa atas keluarga dan seluruh negeri itu (pasal 12-21; 2Sam 12:1--21:22) menunjukkan betapa terikatnya kesejahteraan seluruh bangsa dengan keadaan rohani dan moral pemimpinnya.
5. (5) Kitab ini menyoroti pelajaran moral abadi bahwa keberhasilan dan kemakmuran sering mendatangkan kelemahan moral, yang akhirnya menimbulkan kegagalan moral. Kehidupan dan pemerintahan Daud yang mengagumkan secara tragis tercemar dengan perzinaan dan pembunuhan ketika ia mencapai puncak keberhasilan dan kuasa sebagai raja.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Pemerintahan Daud sebagai raja dalam pasal 1-10 (2Sam 1:1--10:19) melambangkan Raja Mesias. Penetapan Yerusalem sebagai kota kudus, karunia pemberian Allah akan perjanjian Daud, dan penerimaannya akan janji nubuat bahwa kerajaannya akan menjadi kerajaan kekal, semua menunjuk ke depan kepada "Anak Daud" terakhir, Yesus Kristus, dan kerajaan-Nya yang sekarang dan yang akan datang sebagaimana dinyatakan dalam PB (bd. Yes 9:7; Mat 21:9; Mat 22:45; Luk 1:32-33). Untuk keterangan selanjutnya tentang penerapan PB sehubungan dengan Daud Lihat "PENDAHULUAN 1SAMUEL" 08037.

Ahitofel gantung diri

Nasihat Ahitofel dan Husai yang berseberangan.

17:1 Nasihat Ahitofel digagalkan oleh nasihat Husai, sesuai dengan petunjuk TUHAN.
17:15 Utusan rahasia dikirim kepada Daud.
17:23 Ahitofel menggantung diri.
17:25 Amasa diangkat menjadi kepala tentara.
17:27 Daud di Mahanaim diberi perbekalan.

Nasihat Ahitofel digagalkan oleh nasihat Husai (17:1-14)
Daud ke Mahanaim (17:15-29)

Allah, Daud, Absalom, Ahitofel, Husai, Sobi, Makhir, Barzilai, Ahimaas, Yonatan, Amasa, Yoab.

Abigal, Absalom, Abyatar, Ahimaas, Ahitofel, Amasa, Amiel, Amon, Arki, Bahurim, Barzilai, Bersyeba, Dan, Daud, En-Rogel, Gilead, Husai, Ismael, Israel, Lodebar, Mahanaim, Makhir, Nahas, Raba, Rogelim, Sobi, TUHAN, Yerusalem, Yitra, Yoab, Yonatan, Yordan, Zadok, Zeruya

Merupakan penghiburan bagi semua orang yang takut akan Allah bahwa Dia memiliki tangan yang menolak semua nasihat dan pendapat negatif dalam segala keputusan, dan menertawai perbuatan manusia yang melawan orang-orang yang diurapi-Nya.

Absalom adalah gambar dari Mesias palsu, yang akan mengumpulkan pasukan melawan Kristus Daud yang Agung (Why 19:19), menemui kekalahannya dalam terang kedatangan Kristus.

Dalam 2 Samuel 17, Ahitofel menawarkan saran kepada Absalom untuk mengejar dan menyerang Daud dengan harapan dapat mengalahkannya. Namun, Husai, seorang penasihat Daud, memberikan saran yang berbeda kepada Absalom, yaitu untuk mengumpulkan seluruh rakyat Israel dan pergi berperang melawan Daud. Absalom memilih untuk mengikuti saran Husai, dan ini adalah keputusan yang dikehendaki oleh TUHAN untuk menggagalkan nasihat Ahitofel. Daud mendapat kabar tentang rencana Absalom dan segera melarikan diri dengan seluruh rakyatnya. Ahitofel menyadari bahwa nasihatnya tidak diikuti dan akhirnya menggantung diri. Daud dan Absalom masing-masing mengumpulkan pasukan mereka dan bersiap untuk pertempuran. Dalam perjalanan menuju pertempuran, Daud dan pasukannya menerima bantuan dan persediaan dari beberapa penduduk setempat.

Latar belakang dari pasal ke-17 dalam Kitab 2 Samuel adalah peristiwa pemberontakan Absalom terhadap ayahnya, Raja Daud. Absalom adalah putra Daud yang merasa tidak puas dengan pemerintahan ayahnya dan ingin merebut takhta kerajaan.

Dalam konteks historis, peristiwa ini terjadi sekitar abad ke-10 SM di Kerajaan Israel. Daud adalah raja yang sangat dihormati dan dianggap sebagai salah satu raja terbesar dalam sejarah Israel. Namun, pemberontakan Absalom mengancam stabilitas kerajaan dan menguji kekuatan politik dan kebijaksanaan Daud.

Dalam konteks budaya, pemberontakan Absalom mencerminkan dinamika politik dan intrik di dalam istana kerajaan pada masa itu. Persaingan kekuasaan antara anggota keluarga kerajaan sering kali terjadi, dan pemberontakan seperti ini bukanlah hal yang jarang terjadi.

Dalam konteks literatur, pasal-pasal sebelumnya dalam Kitab 2 Samuel menggambarkan perjalanan pemberontakan Absalom dan upaya Daud untuk menghadapinya. Daud mengungsi dari Yerusalem dan berusaha membangun dukungan untuk melawan Absalom. Pasal-pasal sebelumnya juga mencatat nasihat-nasihat dari orang-orang bijak seperti Ahitofel dan Husai.

Dalam konteks teologis, pemberontakan Absalom menjadi bagian dari narasi yang lebih besar tentang kehidupan dan pemerintahan Daud. Meskipun Daud adalah seorang raja yang dipilih oleh Allah, dia juga menghadapi tantangan dan ujian yang besar. Pemberontakan ini menggambarkan konsekuensi dari dosa dan ketidaksetiaan dalam keluarga dan pemerintahan.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Daud menerima berbagai nasihat dari orang-orang bijak tentang bagaimana menghadapi pemberontakan Absalom. Ahitofel, seorang penasihat Daud yang berpindah pihak ke Absalom, memberikan nasihat yang dianggap sangat bijaksana. Namun, Husai, seorang pengikut setia Daud, memberikan nasihat yang bertentangan untuk menggagalkan rencana Absalom.

Dengan latar belakang ini, kita dapat memahami bahwa pasal ke-17 dalam Kitab 2 Samuel adalah kelanjutan dari peristiwa pemberontakan Absalom dan perjuangan Daud untuk mempertahankan takhtanya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Samuel pasal 17:

1. Nasihat Ahitofel dan Husai kepada Absalom (2 Samuel 17:1-14)
- Ahitofel menyarankan untuk mengejar dan menyerang Daud dengan cepat.
- Husai menyarankan untuk mengumpulkan seluruh rakyat Israel dan pergi berperang melawan Daud.

2. Absalom memilih nasihat Husai daripada Ahitofel (2 Samuel 17:15-23)
- Absalom dan orang-orang Israel memilih untuk mengikuti nasihat Husai daripada Ahitofel.
- Tuhan memutuskan untuk menggagalkan nasihat Ahitofel.

3. Ahimaas dan Yonatan memberi tahu Daud tentang rencana Absalom (2 Samuel 17:24-29)
- Ahimaas dan Yonatan berusaha memberitahu Daud tentang rencana Absalom.
- Mereka berhasil melarikan diri dari pengejaran Absalom dan memberitahu Daud.

4. Daud dan rakyatnya menyeberangi Sungai Yordan (2 Samuel 17:22-29)
- Daud dan seluruh rakyatnya berhasil menyeberangi Sungai Yordan dengan selamat.

5. Akhir hayat Ahitofel (2 Samuel 17:23)
- Setelah nasihatnya tidak diikuti, Ahitofel mengatur urusan rumah tangganya dan menggantung diri.

6. Absalom dan orang-orang Israel berkemah di Gilead (2 Samuel 17:24)
- Absalom dan orang-orang Israel berkemah di tanah Gilead.

7. Bantuan bagi Daud di Mahanaim (2 Samuel 17:27-29)
- Sobi anak Nahas, Makhir anak Amiel, dan Barzilai membawa persediaan makanan dan perlengkapan untuk Daud dan orang-orang yang menyertainya di Mahanaim.

Orang-orang:
- Ahitofel: Penasihat Absalom yang memberikan nasihat untuk mengejar dan menyerang Daud.
- Absalom: Putra Daud yang memberikan persetujuan terhadap nasihat Ahitofel.
- Daud: Raja Israel yang menjadi target pengejaran oleh Absalom.
- Husai: Orang Arki yang memberikan nasihat yang berlawanan dengan nasihat Ahitofel.
- Zadok: Imam yang diberi tugas untuk memberitahu Daud tentang rencana penyerangan Absalom.
- Abyatar: Imam yang juga diberi tugas untuk memberitahu Daud tentang rencana penyerangan Absalom.
- Yonatan: Orang yang ditugaskan untuk memberitahu Daud tentang rencana penyerangan Absalom.
- Ahimaas: Orang yang ditugaskan bersama Yonatan untuk memberitahu Daud tentang rencana penyerangan Absalom.
- Orang-orang Absalom: Orang-orang yang mencari Yonatan dan Ahimaas untuk menghentikan mereka memberitahu Daud.

Lokasi:
- Daud: Tempat persembunyian Daud yang tidak diketahui oleh Absalom.
- En-Rogel: Tempat menunggu Yonatan dan Ahimaas.
- Bahurim: Tempat persembunyian Yonatan dan Ahimaas di rumah seseorang.
- Yerusalem: Tempat orang-orang Absalom kembali setelah mencari Yonatan dan Ahimaas.
- Sungai Yordan: Sungai yang harus diserang oleh Daud dan rakyatnya untuk melarikan diri dari Absalom.
- Mahanaim: Tempat kedatangan Daud setelah menyeberangi Sungai Yordan.
- Raba: Kota asal Sobi anak Nahas, yang membawa persediaan untuk Daud.
- Lo-Debar: Tempat asal Makhir anak Amiel, yang membawa persediaan untuk Daud.
- Rogelim: Tempat asal Barzilai, yang membawa persediaan untuk Daud.

Kata kunci dalam Kitab "2 Samuel" pasal "17" adalah:

1. Ahitofel: Penasihat Absalom yang memberikan nasihat untuk mengejar dan menyerang Daud.
2. Absalom: Putra Daud yang memberontak dan ingin merebut takhta dari ayahnya.
3. Husai: Orang Arki yang memberikan nasihat yang berlawanan dengan Ahitofel kepada Absalom.
4. Israel: Rakyat yang mendukung Absalom dalam pemberontakan mereka.
5. TUHAN: Allah yang memutuskan untuk menggagalkan nasihat Ahitofel dan mendatangkan celaka kepada Absalom.
6. Daud: Raja Israel yang dikejar oleh Absalom dan rakyatnya.
7. Yonatan dan Ahimaas: Orang-orang yang dikirim untuk memberitahu Daud tentang nasihat Ahitofel.
8. Sungai Yordan: Sungai yang harus diseberangi oleh Daud dan rakyatnya untuk melarikan diri dari Absalom.
9. Ahitofel: Penasihat yang akhirnya menggantung diri setelah nasihatnya tidak dituruti.
10. Amasa: Orang yang diangkat oleh Absalom untuk menggantikan Yoab sebagai pemimpin tentara.
11. Sobi, Makhir, dan Barzilai: Orang-orang yang memberikan bantuan dan persediaan makanan kepada Daud dan rakyatnya di Mahanaim.

Pertanyaan refleksi:
1. Bagaimana Ahitofel dan Husai memberikan nasihat yang berbeda kepada Absalom? Apa yang membuat nasihat Husai lebih baik dalam pandangan Absalom dan orang-orang Israel?
2. Mengapa TUHAN memutuskan untuk menggagalkan nasihat Ahitofel? Apa yang dapat kita pelajari dari situasi ini tentang bagaimana Tuhan bekerja dalam kehidupan kita?

Pertanyaan diskusi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari karakter Daud dalam pasal ini? Bagaimana dia menghadapi tantangan dan keputusan yang sulit?
2. Bagaimana peran iman dan kepercayaan kepada Tuhan dalam kehidupan Daud dan Husai? Bagaimana hal ini dapat menjadi teladan bagi kita dalam menghadapi situasi sulit dalam hidup kita?

Hal menarik terkait Kitab 2 Samuel pasal 17:
1. Pasal ini menggambarkan perseteruan antara Daud dan Absalom, anaknya sendiri. Ini adalah konsekuensi dari dosa dan pemberontakan yang dilakukan oleh Daud terhadap Batseba dan Uria.
2. Ahitofel, yang dulunya adalah penasihat Daud, sekarang berbalik menjadi penasihat Absalom. Namun, nasihatnya tidak diikuti dan Tuhan memutuskan untuk menggagalkannya.
3. Husai, seorang teman Daud, memberikan nasihat yang berbeda kepada Absalom dan berhasil meyakinkan orang-orang Israel. Ini menunjukkan kebijaksanaan dan kecerdikan Husai dalam melindungi Daud.
4. Pasal ini juga menunjukkan bagaimana Tuhan bekerja di balik layar untuk melindungi Daud dan menggagalkan rencana jahat musuh-musuhnya.
5. Daud menerima bantuan dan dukungan dari orang-orang setia yang membawakan makanan dan perlengkapan kepadanya di tengah-tengah perjalanan dan perseteruan ini. Ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan dan persahabatan dalam menghadapi cobaan dan tantangan dalam hidup.

Dari pasal 17 Kitab 2 Samuel, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pertimbangkan dengan bijak nasihat yang diberikan kepada kita. Absalom mendengarkan nasihat Ahitofel dan Husai, tetapi ia memilih untuk mengikuti nasihat Husai karena dianggap lebih baik. Ini mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, tetapi mempertimbangkan dengan bijak nasihat yang diberikan kepada kita.

2. Percayakan hidup kita kepada Tuhan. Dalam pasal ini, Tuhan memutuskan untuk menggagalkan nasihat Ahitofel dan mendatangkan celaka kepada Absalom. Ini mengingatkan kita untuk selalu mempercayakan hidup kita kepada Tuhan dan mengandalkan-Nya dalam setiap keputusan yang kita ambil.

3. Berdoa untuk mendapatkan petunjuk Tuhan. Daud menerima kabar tentang nasihat Ahitofel dan segera berdoa untuk mendapatkan petunjuk Tuhan. Ini mengajarkan kita untuk selalu berdoa dan mencari petunjuk Tuhan dalam setiap situasi hidup kita.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk mendapatkan hikmat dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, seperti yang dilakukan oleh Absalom ketika mendengarkan nasihat Ahitofel dan Husai.

2. Berdoa untuk mempercayakan hidup kita kepada Tuhan dan mengandalkan-Nya dalam setiap situasi, seperti yang dilakukan oleh Daud ketika Tuhan memutuskan untuk menggagalkan nasihat Ahitofel.

3. Berdoa untuk mendapatkan petunjuk Tuhan dalam hidup kita, seperti yang dilakukan oleh Daud ketika ia menerima kabar tentang nasihat Ahitofel.

Tuhan, kami bersyukur atas firman-Mu yang terkandung dalam pasal ini. Kami memohon hikmat dan kebijaksanaan dari-Mu dalam mengambil keputusan dalam hidup kami. Bantu kami untuk selalu mempercayakan hidup kami kepada-Mu dan mengandalkan-Mu dalam setiap situasi. Berikanlah petunjuk-Mu kepada kami melalui doa dan firman-Mu. Terima kasih Tuhan, dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.