Apa maksud dari nas, "maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya"?

Kejadian 6:6 merupakan ayat yang telah membingungkan orang yang menyelidiki Alkitab. Allah tidak mungkin berubah (lihat Bil. 23:19; I Sam. 15:29; Mal. 3:6; Yak. 1:17); Dia juga tidak terpengaruh oleh duka cita atau perasaan-perasaan lain yang lazim terjadi pada manusia, tetapi para penulis yang diilhami Roh perlu memakai istilah-istilah yang dapat dipahami pikiran orang pada umumnya; oleh sebab itu dia menggambarkan bahwa Allah "menyesal" dan "pilu hati-Nya." Di sini para penafsir menjelaskan bahwa satu-satunya tafsiran yang tepat mengenai ayat tersebut ialah bahwa sang Pencipta hendak "menunjukkan diri-Nya sebagai Allah yang menghukum, dengan memakai kekuasaan dan sistem sebagai pelaku, di mana mereka menjadi alat untuk menghukum manusia." Manusia telah mencapai tingkat kejahatan yang sempurna dan kini keadilan ilahi yang telah disediakan oleh hukum-Nya harus dilaksanakan untuk kemungkinan seperti itu. Manusia telah mendatangkan hukuman bagi diri mereka sendiri dengan tetap melanggar hukum-hukum yang telah Dia tetapkan bagi pemerintah di dunia -. sistem peradilan yang bekerja sendiri, dan tidak ada yang bisa luput dari padanya kecuali oleh kasih karunia ilahi, yang diberikan sebagai jawaban dari pertobatan yang tulus. Dan permulaan, upah dosa adalah maut. Ayat dalam Kisah Para Rasul 15:18, yang menyatakan bahwa Allah telah mengetahui sebelum sesuatu terjadi, tidak bertentangan dengan pandangan ini. Hukum-hukumnya yang pasti menunjukkan kemurahan kepada orang yang taat, tetapi keras dan kaku bagi orang berdosa yang tidak mau bertobat.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #23: Gunakan Studi Kamus dengan menggunakan indeks kata atau kotak pencarian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.02 detik
dipersembahkan oleh YLSA