Apakah pidato sahabat-sahabat Ayub harus dianggap perkataan yang diilhami?

Pertanyaan ini dijawab secara mutlak dalam kitab itu sendiri (lih. Ayb. 42:7), di mana Allah digambarkan sewaktu Dia berfirman, "Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub". Seseorang mendapatkan sebuah wawasan yang lebih jelas dari kitab ini dengan menganggapnya sebagai sebuah simposium atas masalah penderitaan, dengan masing-masing pembicara menjadi wakil dari suatu cara berpikir. Setiap pembicara mempertahankan aspek yang sama atas subyek ini, tetapi mereka semua sependapat dalam hal menganggap penderitaan luar biasa ini sebagai sebuah bukti dari adanya dosa yang luar biasa. Mereka secara tidak langsung menyatakan bahwa di dalam kasus Ayub, dia yang kelihatan dari luar sangat baik sebagai manusia, tetapi dosanya diperburuk oleh kemunafikan. Hal ini tidak adil, karena sebagaimana yang kita ketahui dari pasal pertama, justru disebabkan karena dia begitu baik sebagai manusia sehingga kemalangan ini menimpa dia. Pengarang kitab ini jelas sekali berharap bisa memberikan sebuah peringatan kepada orang-orang pada. masanya supaya jangan bersikap tak bermurah hati dalam kesimpulan-kesimpulan mereka.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.02 detik
dipersembahkan oleh YLSA