Bagaimana orang Kristen dapat membenarkan perang?

Menurut Anda bagaimana perasaan Yosua, Gideon, Daud dan orang-orang kudus lain di Perjanjian Lama tentang hal ini? Apakah menurut Anda mereka tidak tahu tentang perintah "Jangan membunuh"? Tampaknya mereka tidak menemukan kesulitan dalam menyelaraskan tugas mereka dengan perintah ini. Samuel menghiraukannya, akan tetapi dia tidak ragu-ragu mencincang manusia menjadi berpotong-potong dengan darah dingin (I Sam. 15:33); Saulus disalahkan karena mengasihaninya, seperti Ahab yang kemudian disalahkan (I Raj. 20:42) atas sikap toleran yang sama. Elia tampaknya adalah orang baik, akan tetapi dia menyembelih 450 orang (I Raj. 18:40) walaupun ada perintah "Jangan membunuh". Kalau Anda bersikeras menaati Perintah itu secara harfiah, kami tidak mengerti bagaimana Anda bisa membenarkan tindakan tukang daging melakukan pekerjaannya, karena Perintah itu (Kel. 20:13) tidak membatasi larangan itu pada kehidupan manusia. Ahli-ahli yang paling cakap setuju kalau Perintah itu harus dipahami dalam rohnya. Perintah itu melarang pembunuhan, dalam pengertian yang lazim dikandung kata ini. Perintah itu tidak melarang perang untuk pertahanan diri atau perang dengan tujuan yang benar. Orang-orang seperti Washington, Havelock dan Chinese Gordon, dan Stonewall Jackson, adalah orang-orang yang berhati-hati dan orang-orang Kristen yang terkenal, namun mereka berperang tanpa penyesalan, karena memang sudah menjadi tuntutan tugas. Di sisi lain, perang secara universal dikenal sebagai suatu kejahatan dan akibat yang logis dari keadaan-keadaan jahat. Adalah tugas orang Kristen untuk berperang melawan perang dan mempercepat mengadakan perdamaian dengan semua orang. Keadaan yang ideal adalah seperti yang digambarkan dalam Yesaya 2:4.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #03: Coba gunakan operator (AND, OR, NOT, ALL, ANY) untuk menyaring pencarian Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA