Mampukah gereja menyembuhkan oleh iman dewasa ini?

Ada beberapa badan religius yang mengajarkan penyembuhan iman oleh doa dan penumpangan tangan. Akan tetapi, hal ini tidak lazim di antara denominasi-denominasi. Tetapi sementara kuasa ilahi dewasa ini adalah sebesar pada masa jemaat mula-mula, dan sementara banyak contoh yang luar biasa tentang penyembuhan oleh iman dan doa dikemukakan, ajaran biasa dalam denominasi biasa adalah, dalam kasus-kasus sakit penyakit, kita harus memakai obat-obatan yang ada melalui kecakapan medis atau dengan cara lain, dan memohon berkat Allah atas cara-cara ini untuk mendatangkan kesembuhan. Tidak ada ayat dalam Kitab Suci, yang menunjukkan bahwa Kristus bermaksud menghentikan penyembuhan oleh iman dengan para rasul. Sebaliknya, kesimpulannya cukup jelas di seluruh Perjanjian Baru, yaitu bahwa karunia ini akan tetap ada dalam Jemaat. Kita begitu kehilangan karunia ini karena kurangnya iman kita, tetapi ada sejumlah besar peristiwa yang dilaporkan setiap harinya tentang mukjizat penyembuhan sebagai jawaban doa dalam nama Kristus. Tidak ada kasus yang lebih banyak tidak membuktikan bahwa kuasa Allah diperpendek, tetapi hasil-hasilnya sebanding dengan iman kita. Ada banyak contoh dalam Jemaat dewasa ini yang merupakan jawaban-jawaban yang mengagumkan kepada doa disertai iman. Akan tetapi, perlu diingat bahwa Allah telah memberikan cara-cara tertentu dalam jangkauan kita dan kita harus memakainya serta meminta berkatNya atasnya. Yesus sendiri tidak pernah mengatakan apa pun yang meremehkan profesi Lukas sebagai "tabib yang dikasihi". Dalam Yakobus 5:15 perlu diperhatikan bahwa penulis tidak mengatakan bahwa minyak akan menyelamatkan; karena minyak itu hanya sebatas lambang. Penyembuhan yang disebutkan dalam klausa pertama ayat ini adalah penyembuhan tubuh; klausa kedua secara tidak langsung menyatakan doa disertai iman untuk seseorang yang berdosa akan mendatangkan pengampunan. Kaitan yang sama antara dosa dan sakit penyakit terdapat dalam Yesaya 33:24; Matius 9:2-5, dan Yohanes 5:14. Lihat juga Mazmur 103:3. Penerapannya terdapat dalam ayat berikutnya, yang berbicara tentang pengakuan pertobatan. Versi paling kuno dari ayat ini berbunyi, "Karena itu hendaklah kamu saling mengaku kesalahanmu", yang menunjukkan bahwa itu harus menjadi syarat yang didahulukan. Ini tidak berarti membenarkan apa yang disebut sebagai tempat pengakuan dosa, dalam pengertian yang dipakai di Gereja Roma. Di sana, semua pengakuan harus disampaikan kepada imam-imam. Pengakuan, dalam pengertian rasuli, boleh disampaikan kepada siapa pun yang saleh dan yang dapat berdoa. Ini merupakan pengakuan terbuka, bukan yang dibisikkan ke telinga seorang imam.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA