Pertobatan ataukah penyesalan mendalam yang membuat Yudas bunuh diri?

Satu-satunya sumber adalah apa yang Alkitab beritahukan kepada kita. Bisa saja dorongan itu berupa penyesalan mendalam, atau perasaan kesal karena kegagalan rencana-rencananya, tetapi pertobatan adalah kemungkinan kecil. Ada pendapat yang dilontarkan oleh DeQuincey yang masuk akal, bahwa ketika mengkhianati Kristus, dia berusaha mempercepat krisis karena berharap akan melihat Kristus muncul dengan kemenangan. Dia berpikir Kristus pasti memakai kuasa-Nya untuk menyelamatkan diri, dan sewaktu di tengah bahaya kematian, akan menyatakan diri-Nya sebagai Raja, dan akan mendirikan kerajaan-Nya, di mana para murid pasti menduduki jabatan penting. Sewaktu dia mengetahui bahwa Kristus bermaksud akan menyerahkan diri, dia merasa rencananya untuk memaksa Kristus menuruti kemauannya sia-sia saja, dan dia diliputi oleh malapetaka yang dipercepatnya sendiri. Pendapat ini tidak disokong oleh gambaran yang kita dapatkan tentang dia di dalam Injil, tetapi sah-sah saja membayangkan seorang laki-laki yang penuh ambisi dan tamak berbuat demikian; mungkin saja dia menjadi tidak sabar terhadap Kristus, yang mempunyai kuasa sangat besar, akan tetapi sangat lamban menggunakannya untuk menguntungkan diri sendiri dan orang-orang yang telah meninggalkan segalanya untuk mengikut Dia, padahal Dia bisa saja mencoba menjalankan rencana ini. Akan tetapi pendapat ini murni dugaan. Tidak seorang pun mampu menganalisa sifat Yudas dengan sangat memuaskan.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA