Intisari Alkitab

Jadilah bijaksana!

KITAB KEBIJAKSANAAN
Amsal merupakan hasil karya beberapa penulis, tiga di antaranya dikenal dengan nama -- Salomo, Agur dan Lemuel. Paling sedikit satu bagian dari kitab ini ditulis oleh orang yang tidak dikenal. Kitab ini kebanyakan berisi petuah-petuah Salomo (Ams 10:1-22:16; 25:1-29:27). Dia dikenal sebagai penulis 3.000 Amsal dan 1.005 lagu-lagu (1Ra 4:31-32). Kitab ini berisi hasil penelitian lengkap yang telah dikumpulkan oleh Salomo dan para penulis lainnya dari berbagai sumber, ditambah dengan pengalaman hidup mereka sendiri. Tujuan dari kitab ini jelas terangkum dalam pembukaannya (Ams 1:2-6). Penekanan yang sering diulang-ulang dalam kitab ini adalah takut akan Tuhan.

APAKAH AMSAL ITU?
Pengajaran dengan memakai Amsal merupakan salah satu cara mengajar yang paling kuno di dunia ini. Dalam pengajaran seperti itu dipakai kalimat-kalimat sederhana, yang mudah diingat dan diturunkan dari generasi ke generasi. Salomo adalah seorang yang mepunyai keahlian dalam berbagai bidang. Dia bukan hanya seorang raja, tetapi juga seorang filsuf yang mempunyai kemampuan intuisi dan pengertian yang luar biasa, dan ia juga seorang ilmuwan murni. Tetapi sayang, dalam kehidupan pribadinya, ia tidak selalu hidup sesuai dengan hikmat yang diketahuinya.

HIKMAT DARI ALLAH
Dalam Amsal, hikmat dikatakan sudah ada bersama Allah sepanjang zaman. Hikmat dipersonifikasikan sehingga seringkali dianggap pelambang Kristus (Ams 8:23-31; lihat Yoh 1:2; Ibr 1:2; Kol 2:3). Dijelaskan bahwa hikmat tersedia bagi semua orang. Orang yang bijaksana adalah mereka yang tanggap pada perintah Allah, sedangkan orang yang bodoh mengabaikannya. Hikmat sangat penting di dalam dunia kehidupan (Ams 4:7).

BENTUK
Banyak usaha dilakukan untuk menganalisis Kitab Amsal. Beberapa komentator mengemukakan tiga bagian yang ditandai dengan judul 'amsal salomo' (Ams 1:1; 10:1; 25:1). Selanjutnya ada pendapat bahwa amsal dengan kata ganti orang kedua adalah amsal yang diperuntukkan bagi Salomo yang diajarkan oleh guru-gurunya, sedangkan amsal dengan kata ganti orang ketiga adalah amsal yang dibuat oleh Salomo sendiri. Namun demikian, hal ini sukar dipastikan.

Pesan

Pesan yang terkandung dalam Amsal tidak dapat disingkat seperti yang mungkin dilakukan dengan kitab-kitab lain dalam Alkitab. Sebaiknya kita melihat isinya berdasarkan pokok bahasan yang berbeda-beda, yang dapat kita lihat di sana-sini dalam seluruh kitab. Ajaran-ajaran berikut diajarkan dengan jelas:
o Hikmat merupakan hal utama yang harus kita cari. Ams 1:20-33; 2:1-22; 3:1-35; 4:1-27; 8:1-36; 22:17-24:34
o Jalan orang bodoh -- orang yang mengabaikan kehendak Allah -- adalah jalan menuju bencana. Ams 1:7; 12:16,23; 14:9; 15:20; 17:24; 18:2,6,7; 28:26
o Kemalasan jelas akan membawa aib. Ams 6:6,9; 19:15; 13:4; 15:19; 19:24; 20:4; 21:25; 22:13; 24:30; 26:13,16
o Kawan sejati bernilai tinggi. Ams 17:7; 18:24; 27:6,17
o Kata-kata bukan pengganti perbuatan. Ams 26: 20-28
o Kestabilan masyarakat bermula dari kehidupan keluarga yang sehat. Ams 10:1; 13:1,24; 17:21,25; 19:13,18,27; 20:11; 22:6, 15; 23:13-16, 19-28; 28:7,24; 29:15,17; 30:11,17
o Kehidupan yang saleh diberkati Allah, sebaliknya kehidupan yang jahat membawa aib dan kematian. Ams 3:25; 5:4; 11:29; 14:12

Penerapan

1. Jangan menjadi orang bodoh!
Masalah hikmat dan kebodohan mewarnai seluruh isi Amsal. Penuh hikmat berarti hidup sesuai dengan standar yang ditentukan Allah, bodoh berarti hidup dengan mengabaikan Allah dan hidup hanya diri sendiri. Upah bagi kehidupan orang yang penuh hikmat adalah berkat, tetapi kehidupan orang bodoh akan berakhir dalam kematian dan kebinasaan.

2. Hati-hati dengan kata-katamu
Amsal banyak berbicara mengenai manfaat pembicaraan. Kata-kata mempunyai potensi besar untuk hal-hal yang baik ataupun yang jahat. Orang yang bijaksana dapat mengendalikan lidahnya untuk menghindari gosip atau sanjungan yang sia-sia.

3. Menjalankan kehidupan berkeluarga secara serius
Stabilitas suatu negara ditentukan oleh kualitas kehidupan keluarga dalam negara itu. Para orang tua mempunyai tanggungjawab terhadap anak-anak mereka. Perzinahan adalah dosa.

4. Bekerja keras
'Dalam tiap jerih payah ada keuntungan' (Ams 14:23). Amsal memberikan banyak peringatan mengenai bahaya kemalasan. Tak ada lagi yang perlu dikatakan mengenai kelambanan.

Tema-tema Kunci

1. Kerja
Teks kunci: Ams 6:6-11. Si pemalas membesar-besarkan masalahnya dan tidak melakukan apa-apa (Ams 22:13; 26:13,14; 21:25,26). Perhatikan akibat dari kemalasan (Ams 10:4,5; 12:24; 13:4; 19:15).
Orang yang rajin mengumpulkan kekayaan dengan menggunakan kesempatan yang ada (Ams 10:4,5). Ia diberi tanggung jawab (Ams 12:27) dan menjadi makmur. (Bandingkan Mat 25:24-30; Yoh 9:4; Gal 6:9,10; Efe 5:16).

2. Faedah lidah
Teks kunci: Ams 10:11,13,18-21,31,32. Orang bijaksana berhati-hati dalam menggunakan kata-kata, sedangkan orang bodoh kurang dapat menenggang rasa sehingga menimbulkan sakit hati dan kerugian. (Lihat juga Ams 6:16,18,19; 10:11,19; 11:13; 12:18; 14:23; 15:1; 16:28; 17:9,22; 18:6-8; 20:19; 24:2; 25:11,15,23; 26:20,22,29:11; 31:26. Bandingkan dengan Ams Mat 7:1-1; 12:34-36;15:11,17,18; Yak 3:5-8).

3. Persahabatan
Pasal kunci: Ams 18. sedikit teman akrab lebih baik daripada banyak kenalan. Persahabatan harus dimenangkan; menjalin persahabatan memerlukan temperamen yang baik (Ams 3:29; 25:8,9, 21,22; 24:17,19; 11:12;14:21;21:10;12:26). Seorang sahabat yang baik itu setia dan takpernah meninggalkan (Ams 14:20; 19:4,6,7; 17: 17). Dia juga jujur (Ams 27:6; 29:5). Dia meyakinkan dan mendorong semangat (Ams 17:9,17). Persahabatan sejati memerlukan hikmat dan tenggang rasa (Ams 25:17; 27:14; 26:18,19). Namun demikian, hubungan persahabatan antar manusia selalu mengandung risiko (Ams 2:17; 16:28; 17:9).

4. Kekayaan dan kemiskinan
Pasal kunci: Ams 19. Kekayaan memberikan ke-ntungan-keuntungan yang nyata. Kekayaan memberikan perasaan aman (Ams 10:15; 18:11); membuka berbagai jalan (Ams 18:16); menarik banyak teman (Ams 14:20; 19:4,6). Bersama dengan itu, kekayaan cenderung membuat orang menjadi keras (Ams 18:23) dan memberikannya kekuasaan yang sewenang-wenang (Ams 22:7). Kekayaan menimbulkan percaya diri (Ams 30:8-9). Namun demikian, kekayaan dunia tidaklah kekal (Ams 23:4,5; 27:24). Kekayaan sama sekali tidak dapat membantu pada saat Hari Penghakiman datang (Ams 11:4), sedangkan kocek yang kosong membantu seseorang untuk bergantung sepenuhnya kepada Allah dan hidup dalam kebenaran (Ams 15:16; 28:6). Seorang miskin mungkin saja mempunyai kekayaan yang besar (Ams 13:7; bandingkan dengan Mat 6:19-24; 2Ko 6:10).




Artikel yang terkait dengan Amsal:


TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.14 detik
dipersembahkan oleh YLSA